SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI...... TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA...... Putra Kalimas: CARA UJI TEKSTIL SECARA KUALITATIF

Thursday, January 27, 2011

CARA UJI TEKSTIL SECARA KUALITATIF

I.Pengujian Rayon dan Kapas (Asam Sulfat 59,5) 
II.Tujuan:Cara pengujian ini digunakan untuk analisa campuran rayon dan kapas.
III.Dasar teori:

Tekstil adalah material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang. Tekstil dibentuk dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara pressing. Istilah tekstil dalam pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Namun ada sedikit perbedaan antara dua istilah ini, tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya, yang sudah bisa digunakan. Rayon atau kain rayon adalah kain yang dibuat dari serat hasil regenerasi selulosa. Serat yang dijadikan benang rayon berasal dari polimer organik, sehingga disebut serat semisintesis karena tidak bisa digolongkan sebagai serat sintetis atau serat alami yang sesungguhnya.Dalam industri tekstil, kain rayon dikenal dengan nama rayon viskosa atau sutra buatan. Kain ini biasanya terlihat berkilau dan tidak mudah kusut. Serat rayon memiliki unsur kimia karbon, hidrogen, dan oksigen.
IV.Tujuan:Cara pengujian ini digunakan untuk analisa campuran rayon dan kapas.
V.Alat dan Bahan
Alat:
1.Botol timbang (cukup besar untuk tempat penyaring kaca pasir)
2.Gelas erlenmeyer 125 rnl
3.Labu pengisap
4.Penyaring kaca pasir yang telah ditimbang (pori-pori kasar
Bahan:
Pereaksi:
1.Amonium Hidroksida ( 8 : 92 ),BJ 0,90 (8 bagian volume dicampur dengan 92 bagian volume air suling)
2.Larutan asam sulfat (berat jenis 1,4929 + 0,0021gram per ml pada 200 C).
3.Asam sulfat (BJ 1,84) ditambahkan perlahan-lahan ke dalam air.Setelah larutan didinginkan sampai 200 0 c,berat jenis diantara 1,4902 - 1,4956 gram per ml.
4.Larutan Asam Sulfat ( 1 : 19) 1 bagian volume asam sulfat (BJ 1,84) diaduk perlahan-lahan ke dalam l9 bagian volume air.
VI.Pelaksanaan Pengujian
l) contoh uji seberat kira-kira 0,5 gram direndam dalam 50 ml asam sulfat 59.5 Vo dalam gelas bertutup asah 125 ml dan diaduk selama 1 menit.
2) Kemudian didiamkan selama 15 menit pada suhu kamar (15 - 250C), diaduk lagi dan didiamkan lagi selama 15 menit, diaduk lagi untuk ketiga kalinya dan kemudian disaring di dalam penyaring kaca pasir.
3) Sisa - sistr serat yang tertinggal, dicuci 3 kali masing-masing dengan 10 ml asam sulfat 59,5 Vo dan dimasukkan dalam penyaring, dan setiap kali disaring dengan labu pengisap.
4) Sisa-sisa serat didalam penyaring dicuci dengan 50 ml asam sulfat ( 1 : l9) kemudian dengan air hingga filtratnya netral terhadap lakmus.
5) Labu pengisap dilepas kemudian ke dalam penyaring ditambah kira-kira 40 rnl amonium hidroksida dan dibiarkan merendam sisa-sisa serat selama l0 rnenit, kemudian baru disaring lagi dengan labu pengisap.
6) Sisa-sisa serat dicuci dengan 150 ml air dan dibiarkan merendam selama l5 menit. Kemudian disaring dengan labu pengisap dan dikeringkan pada suhu 105 - I 10 0 C, hingga berat tetap, disebut J.
VII. Perhitungan
Jumlah kapas bergantung pada dasar perhitungan yang dipakai dengan rumus sebagai berikut :
Komposisinya dinyatakan terhadap berat kering mutlak contoh uji semula :
Kapas (persen) = J/E x 100
Komposisinya dinyatakan terhadap berat kering mutlak serat bersih setelah dihilangkan dari zat-zat bukan serat : Kapas (persen) = J/F x 100
SNI 08 -0265 – 1989
VIII.Kesimpulan
Kapas sedikit larut dalam asam sulfat 59,Svo, Juga sebagian kecil dan rayon
tetap tidak larut dengan pelarut ini. Analisa -analisa dalam laboratorium menunjukkan bahwa dengan memperhatikan penyimpangan-penyimpangan ini. Komposisi contoh uji dapat diperhitungkan dengan rumus :
Kapas setelah dikoreksi (persen) = 100 a.J / F x – 1,6
Dimana:
Untuk kapas mentah, a = I,062
Untuk kapas yang telah diputihkan, a = 1,046
Rayon setelah dikoreksi (persen) = 100 – kapas setelah dikoreksi (%)

Cara Uji Kimia

I.Pengujian Dacron dan Wol.(Natrium Hipoklorit)
II.Tujuan : cara pengujian ini digunakan untuk analisa campuran dacron dan wol.
III.Alat dan Bahan
Bahan
Pereaksi:Larutan natrium hipoklorit yang mengandung 5vo berat klor aktip yang harus
selalu diperiksa sebelum digunakan (lihat catatan)
Alat
1.Botol timbang (cukup besar untuk tempat penyaring kaca pasir)
2.Gelas piala tahan panas 250 ml
3.Labu pengisap dan peralatannya
4.Penyaring kaca pasir, dengan keporian kasar.
(SNI 08 -0265 – 1989)
IV.Pelaksanaan pengujian
1.Contoh uji kira-kira seberat 1 gram direndam dalam 100 ml larutan Natrium Hipokiorit, dan diaduk-aduk selama 20 menit.
2.Kemudian disaring dalam penyaring kaca pasir. dicuci dengan air, menggunakan labu pengisap kemudian dikeringkan pada suhu 105 - 110 0 C hingga tetap, disebut L.
VI.Perhitungan
Jumlah dacron bergantung pada dasar perhitungan yang dipakai, dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
a)Komposisinya dinyatakan terhadap berat kering mutlak contoh uji semula
Dacron (persen) = L/E x 100
b)Komposisinya dinyatakan terhadap berat kering mutlak serat bersih setelah
dihilangkan dari zat-zat bukan serat.
Dacron(persen) = L/F x 100
VII.Catatan
Cara memeriksa klor aktip di dalam natrium hipoklorit : Larutan natrium hipoklorit yang akan diperiksa sebanyak 10 ml diencerkan menjadi 250 ml dengan air suling di dalam labu ukur. Dari larutan ini diambil 25 ml, dimasukkan kedalam gelas erlenmeyer bersama-sama dengan 3 - 5 ml larutan kalir-rm yodida I0 Vo dan 2 - 3 ml asam asetat. Kemudian campuran ini dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0,1 N sehingga warna kuning dan yodium hampir hilang. Kemudian tambahkan 5 ml larutan kanji dan dititrasi lagi sehingga warna biru hilang semuanya.Persentase berat klor aktip dapat diperhitungkan sebagai berikut :
Berat klor aktip = A x 3,5 / B
Dimana :
A = milliliter dari titrasi larutan natrium tiosulfat 0,1 N yang diperlukan untuk titrasi.
B = berat contoh larutan yang diperiksa dalam gram.

No comments:

Post a Comment