Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Penelitian yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan sensus. Idealnya, agar hasil penelitiannya lebih bisa dipercaya, seorang peneliti harus melakukan sensus. Namun karena sesuatu hal peneliti bisa tidak meneliti keseluruhan elemen tadi, maka yang bisa dilakukannya adalah meneliti sebagian dari keseluruhan elemen atau unsur tadi.
Pengambilan sampel (sampling) adalah tahap awal dalam proses dimana data hasil karakteristik suatu bacth produk dikumpulkan untuk proses evaluasi. Oloeh karena itu hanya sebagian saja dari suatu batch yang diambil sampelnya untuk pengujian, bagian tersebut harus mewakili batch tersebut.
Hasil pengujian sampel tersebut akan menentukan nasib batch tersebut, sehingga seleksi sampel merupakan tahap kritis dalam system penjaminan mutu ( Quality Assurance System). Dalam setiap proses sampling, indicator kualitas atau disebut sebagai “atribut”. Harus ditetapkan dan menggambarkan karakteristik batch yang dimaksud.
Dalam sampling mikrobiologi, tidak hanya homogenitaas dan random sampling yang menjadi persyaratan, namun juga HACCP.
Kontaminasi merupakan hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan sampel . Penanganan khusus perlu diterapkan untuk beberapa jenis bahan yang akan disampling, terutama yang berisiko tinggi terhadap kemungkinan kontaminasi. Penanganannya bisa bervariasi tergantung pada jenis sampel. Misalnya yang dibuat secara aseptic, uji sterilitas harus dilakukan di ruang tertentu. Untuk produk-produk lain sampling area khusus yang tidak steril sudah cukup dapat digunakan. Untuk uji aseptik harus dilakukan sterilisasi. Sterilisasi adalah satu proses untuk menghilangkan seluruh mikroorganisme dari alat kesehatan ternasuk endospora bakteri, sterilisasi ini merupakan cara yang paling aman dan yang paling efektif untuk pengelolaan alat kesehatan yang berhubungan langsung dengan darah atau jaringan dibawah kulit yang secara normal bersifat steril. Sterilisasi dapat dilakukan dengan dua cara yakni :
1. Secara fisik :
a. Pemanasan
Pada pemanasan dengan oven dibutuhkan panas setinggi 150-170 C dengan waktu yang lebih lama dari autoklaf. Sebagai gambaran untuk mematikan spora dibutuhkan waktu dua jam dengan suhu 180 C
Pada pemanasan dengan oven dibutuhkan panas setinggi 150-170 C dengan waktu yang lebih lama dari autoklaf. Sebagai gambaran untuk mematikan spora dibutuhkan waktu dua jam dengan suhu 180 C
b. Radiasi
Dengan menggunakan sinar gamma, namun cara ini tidak sesuai untuk sterilisasi skala kecil seperti rumah sakit apalagi puskesmas Karena sangat mahal.
2. Secara kimia :
a. Gluteraldehid
b. Gas etilin oksida
Infeksi yang terjadi di sarana kesehtan salah satu factor resikonya adalah pengelolaan alat kesehatan atau cara dekontaminasi dan disinfeksi yang kurang tepat. Meskipun tidak semua alat kesehatan yang digunakan dalam pelayanan medis pada pasien harus disterilkan, tetapi pengelolaannya harus dengan cara yang benar dan tepat. Disinfeksi adalah satu proses untuk menghilangkan sebagian atau seluruh mikrooranisme dari alat kesehatan kecuali endospora bakteri. Biasanya dilakukan di sarana kesehatan dengan menggunakan cairan kimia, paterurisasi atau perebusan. Efikasi dipengaruhi oleh banyak factor, diantaranya adalah proses yang dilakukan sebelumnya seperti pencucian, pengeringan, adanya zat-zat organic, tingkat pencemaran, jenis mikroorganiseme pada alat kesehtan, lamanya terpajang oleh disinfektan. Bila factor-faktor tersebut ada yang diabaikan akan mengurangi efektivitas proses disinfeksi itu sendiri. Dikenal macam-macam disinfektan :
1. Disinfektan kimiawi seperti : alcohol, klorin, formaldehid, glutardehid, hydrogen peroksida, asam parasetet, fenol dll.
2. Cara disinfeksi lainnya seperti radiasi sinar ultravioplet, pasteurisasi dan mesin pencuci.
Masing-masing disinfektan tersebut mempunyai karakteristik sendiri dan tidak dapat saling mengganti satu sama lain. Karakteristik disinfektan yang ideal yaitu bersprektum luas, membunuh kuman secara cepat, tidak dipengaruhi factor lingkungan, tidak toksik, tidak korosif atau merusak bahan, tidak berbau, mudah pemakaiaanya, ekonomis, larut dalam air, dan mempunyai efek pembersih.
Ada beberapa jenis pengambilan sampel secara aseptic, yaitu; sampel air kran, air sumur atau air penampungan, air permukaan, kuman udara, usap dan sampel makanan. Tata cara pengambilan sampel tiap produk berbeda-beda untuk pengujian bakteriologi.
A. . Sterilisasi peralatan untuk sampling
1. Pensterilan botol sampel steril:
· botol dicuci dengan bersih dan dikeringkan
· botol diberi sumbat dengan kapas.
· Botol diberi tutup kertas payung.
· Masukkkan kedalam Autoclave dengan suhu 121 C pada tekanan 1 atm selama 30 menit.
· Autoclave dimatikan dan knop gelembung gas dibuka
· tutup dibuka sampai dingin
· pindahkan pada tempat tang kering dan usuhakan tertutup
· botol siap digunakan.
2. Pensterilan botol timba sampel:
· Botol dicuci dengan bersih dan keringkan
· pasang pemberat dibawah botol dan ikatkan kawat pada badan botol dan pemberat.
· Botol diberi tali steng sebagai pengikat dan mengangkat botol timba, lilitkan pada badan botol sedemikian rupa agar tali dapat diulur
· botol diberi sumbat dengan kapas.
· Botol diberi tutup kertas payung.
· Masukkkan kedalam Autoclave dengan suhu 121 C pada tekanan 1 atm selama 30 menit.
· Autoclave dimatikan dan knop gelembung gas dibuka
· tutup dibuka sampai dingin
· pindahkan pada tempat tang kering dan usuhakan tertutup
· botol timba siap digunakan.
B. Pembuatan media
1. Pembuatan media untuk menentukan angka kuman udara
· siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
· Timbang media Plate Count Agar (PCA) sebanyak 23,5 gram.
· Masukkan media dalam erlenmeyer dan ditambahkan aquadest sebanyak 1 liter.
· Aduk sampai larut dengan dipanaskan diatas air.
· Biarkan sampai mengental.
· Media siap disterilisasi dan dituangkan dalam petridish.
· Tunggu sampai mengeras dan tutup dengan plastik pembalut petri.
· Media siap digunakan.
2. Untuk membuat Buffer Phospat:
· Timbang 34 gr KH2PO4 dan tambahkan aquades sebanyak 500 ml
· Tentukan pH 7,2 dengan mempergunakan 175 ml 1 N NaOH ditambah aquades hingga menjadi 1 liter.
· Masukkan buffer fosfat dalam tabung reaksi yang telah berisi lidi kapas
· Sterilkan dalam autoclave suhu 121 C selama 15 menit.
3. Untuk membuat Pengencer Phospat:
· Larutan buffer phospat stok 1,25 ml ditambah larutan garam fisiologis 8,5 gram/liter.
· Tuangkan dalam tabung reaksi masing-masing 9 ml.
· Sterilkan dalam autoclave suhu 121 C selama 15 menit.
C. pengambilan sampel
1. Pengambilan sampel air kran
· Bersihkan ujung kran menggunakan kain atau kapas yang bersih agar yang menempel hilang.
· Buka kran secara maksimal hingga air mengalir penuh dan biarkan mengalir selam 2-3 menit lalu menutup kran kembali.
· Mensterilkan mulut kran denagan menggunakan nyala api denagnkapas tamg telah dibasahi alkohol70% himgga uap air keluar dari mulut kran atau hanya dengan mensterilkan dengan mengusapnya dengan kapas yang dibasahi alcohol.
· Kran kemudian dibuka kembali dan air dibiarkan mengalir beberapa saat.
· Buka tali pengikat dan kertas pembungkus botol.
· Buka kapas penyumbat botol.
· Mengisi botol dengan cara tangan kiri memegang penutup / pelindung yang mukanya menghadapkebawah dan tangan kanan memegang botol sampel.
· Air sampel ditampung dalam botol sebanyak ¾ bagian botol (agar ada sisa ruang udara) dengan maksud agar air dapat dikocok sebelum di analisis.
· Mulut botol dilidah apikan lagi dan botol segera tutup dengan kapas dan kertas payung pelindung.
· Sekeliling leher botol diikat dengan tali kemudian diberi label.
2. Pengambialan sampel air sumur atau air penampungan, yaitu:
· Pengambilan sampel dengan menggunakan botol timba steril.
· Tangan kanan memegang badan botol, lalu buka tali pengikat dan kertas pelindung bagian atas. (tangan tidak boleh menyentu badan botol).
· Ulur tali pengikat sesuai kebutuhan dan buka kapas penyumbat.
· Lidah apikan mulut botol.
· Masukkakn botol dalam sumur atau bak penampungan sedalam ¾ bagian kedalaman air.
· Tarik tali timba keatas lalu lidah apikan mulut botol dan segera ditutup dengan penyumbat dan kertas pelindung.
· Beri label dan segera dapat di bawa ke laboratorium untuk diperiksa.
3. Pengambialan sampel air permukaan
· Buka botol sampel steril.
· Lidah apikan botol dengan kapas alcohol atau spirtus.
· Isi botol sampel air dengan cara memasukkan botol sedalam 10-20 cmkedalaman air permukaan dengan mulut botol menghadap kearah arus aliran air.
· Angkat botol dan tutup penyumbat serta kertas pelinbung nya.
· Diberi label.
4. Pengambialan sampel makanan, yaitu:
· Siapkan botol steril dan lampu spirtus.
· Buka kertas pelindung dan sumbat botol lalu lidah apikan.
· Ambilsampel dengan sendok steril.
· Masukkan sampel dalam botol 100 gra,.
· Lidah apikan mulut botol dan segera ditutup dengan sumbat kapas dan kertas paying
· Beri label.
5. Pengambilan Sampel kuman Udara
· Pasang Air Test Omega (ATO) diatas tripot.
· Tempatkan ATP ditengah-tangah ruangan.
· Lepaskan sampling head (tutup sampler) kemudian pasang petridish yang telah berisi media PCA dalam sampling head, lalu pasang screen(filter) sebagai pengganti sampling head.
· Hidupkan ATO dengan cara menekan ON/OOF.
· Tekan tombol menu 2 untuk memilih volume sampler.
· Tekan tanda (+) untuk menambah volume.
· Tekan tanda (-) untuk mengurangi volume.
· Biarkan selama 10 detik, display menunjukkan recorded
· Tekan tombol star untuk memulai pengambilan sampel.
· Pengambilan selesai setelah ada bunyi Tiit...tiiit...
· Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF
· Buka screen (filter) dan ambil petridish.
· Tutup kembali petridish dengan pasanagnnya.
· Pemberian label.
· Pasang sampling head (tutup sampler).
· Selesai.
6. Pengambilan sampel usap
· Siapkan tabung reaksi yang telah terisi lidi dan cairan buffer fosfat.
· Buka tutup dan lidi kapas ditekan kebinding tabung untuk membuang cairannya, baru kemudian diangkat untuk melakukan usap.
· Setelah selesai usap satu peralatan atau tempat lau celupkan lagi kedinding tabung terus berulang sampai selesai.
· Panaskan ujung tabung dengan api spirtus lalu tutup dengan kapas.
· Sampel siap dibawa ke Laboratorium untuk diperiksa.
No comments:
Post a Comment