1. TUJUAN
Untuk mengetahui secara kualitatif ada tidaknya zat warna asing “METANIL YELLOW & RHODAMIN B
2. RUANG LINGKUP
Metode ini dapat digunakan untuk identifikasi semua jenis pewarna asing dalam sampel makanan dan minuman ringan.
3. PRINSIP
Pewarna larut dalam pelarut ammonia dalam alkohol (NH4OH 2% dalam alkohol 70%). Residu warna yang terjadi larut dalam Asam Asetet dan memberikan warna pada benang wool, warna pada benang wool akan larut dalam suasana basa. Dengan penambahan Etanol residu warna dapat ditentukan secara KLT (Kromatografi Lapis Tipis).
4. PERALATAN
a. Benang wool
b. Kertas wolkman no. 1
c. Pipet totol
d. Chamber
e. Beaker glass
5. REAGENSIA
a. Asam Assetat 10%
b. Ammonia (NH4OH) 10%
c. Metanol
d. Alkohol 96%
e. N-Butanol
f. Aquadest
6. CARA KERJA
a. Larutan Uji :
1. Sejumlah ± 5 ml cuplikan masukkan dalam cawan penguap
2. Tambah 1 ml Asam Asetat 10% dan benang wool secukupnya
3. Dipanaskan sampai benang wool menjadi berwarna
4. Benang wool diambil, dicuci dengan Aquadest kemudian ditambah 5 ml NH4OH 10%
5. Panaskan di atas water bath sampai warna benang wool larut
6. Benang wool diambil dan larutan diuapkan sampai kering
b. Pembuatan Eluen
Eluen dalam chamber dengan perbandingan N-Butanol : Alkohol 96% : Aquadest (20 : 12 : 5).
c. Pembuatan Baku Warna
Ditimbang 0,1 mg baku warna dan dilarutkan dalam 5 ml Aquadest.
d. Cara Identifikasi
1. Residu sampel dan baku warna masing-masing ditotolakan dalam kertas wolkman nomor 1 dengan jarak 2 cm.
2. Kemudian kertas wolkman dimasukkan dalam chamber yang berisi eluen yang sudah jenuh.
3. Kertas wolkman diangkat dari camber jika jarak rambat eluen sudah sampai batas (10 cm).
4. Hitung Rf-nya, jika sampel dan Rf baku sama atau mendekati maka sampel POSITIF.
RUMUS : 
7. PERSYARATAN
Makanan dan minuman ringan tidak boleh mengandung RHODAMIN B DAN METANIL YELLOW.
No comments:
Post a Comment