SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI...... TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA...... Putra Kalimas: ANALISA NITROGEN AMONIAK

Wednesday, June 1, 2011

ANALISA NITROGEN AMONIAK

DASAR TEORI
Nitrogen nertal berada sebagai gas N2 yang merupakan hasil suatu reaksi yang sulit untuk bereaksi lagi, N2 lenyap dari larutan sebagai gelembung gas, karena kadar kejenuhannya agak rendah. Namun gas N2 juga dapat diserap oleh air dari udara dan digunakan oleh ganggang dan beberapa jenis bakteri untuk pertumbuhannya. Biasanya pengetahuan mengenai kadar N2 yang terlarut tidak begitu penting.
Amoniak NH3, merupakan senyawa nitrogen yang menjadi NH4+ pada pH rendah dan disebut ammonium, amoniak sendiri berada dalam keadaan tereduksi. Amoniak dalam air permukaan berasal dari air seni dan tinja, juga dari oksidasi zat organis secara mikrobiologis, yang berasal dari air alam atau air buangan industri dan penduduk.

PRINSIP ANALISA
Nitrogen-Amoniak dapat ditentukan dengan atau tanpa didahului oleh suatu pengolahan pendahuluan (destilasi). Bila destilasi tidak dilakukan, maka amoniak ditentukan langsung dengan analisa Nessler atau melalui titrasi yang akan diuraikan. Destilasi tidak dilakukan bila sample cukup jernih, keadaan ini terdapat pada air PAM, air sungai jernih, air sumur jernih dan efluen system pengolahan air buangan yang jernih. Namun analisa Nessler ini tidak terlepas dari gangguan warna dan kekeruhan yang hanya dapat dihilangkan dengan pengolahan pendahuluan yaitu destilasi, destilasi perlu dilakukan pada sample air buangan penduduk, air buangan industri, air sungai yang keruh dan air yang mengandung warna.
Pada proses destilasi, hasil destilasi yang mengandung amoniak ditampung oleh larutan absorben asam borat yang mengikat amoniak tersebut. Amoniak kemudian ditentukan dengan metoda Nessler atau melalui titrasi dengan standard asam sulfat dan indicator campuran. Pemilihan metoda berdasarkan perkiraan kadar amoniak dalam sample.
Kadar NH3 dapat pula ditentukan lebih cepat dengan menggunakan elektroda khusus yang tidak terganggu oleh warna, kekeruhan dan adanya kation yang dapat mengendap pada pH tinggi. Namun hasil analisa dengan menggunakan elektroda khusus tersebut tidak seteliti analisa Nessler.

PERALATAN
  1. Tissue
  2. Spektrofotometri
  3. Stopwatch
  4. Tabung reaksi
  5. Push ball
  6. Laboratory film
  7. Pipette volume
  8. Kufet

REAGEN
  1. Sample (Limbah Rumah Sakit)
  2. Ammonium test

PROSEDUR
  1. Masukkan sample sebanyak 5 ml ke dalam tabung reaksi
  2. Tambah 0,6 ml reagen 1, kemudian campur
  3. Tambah 1 sendok reagen 2, kemudian campur dan kocok sampai larut
  4. Kemudian inkubasi selama 5 menit
  5. Tambah 4 tetes reagen 3, kemudian campur
  6. Inkubasi lagi selama 5 menit
  7. Kemudian pindahkan sample dari tabung reaksi ke dalam kufet
  8. Bacalah sample menggunakan spektrofotometri

No comments:

Post a Comment