Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 492/MENKES/PER/IV/2010, “Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan
atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum”. Air Minum umumnya berasal dari air permukaan (water surface) dan air tanah (ground water). Surface water adalah air yang berada di permukaan tanah yang dapat berasal dari danau,
sungai, laut dan cadangan air lainnya yang berada di permukaan bumi. Sedangkan air tanah atau yang dikenal dengan ground water adalah air yang berasal dari dalam tanah yang dipompa keluar, misalnya dengan
pengeboran.
Saat ini
sumber-sumber air banyak yang tercemar baik cemaran fisik,
kimiawi maupun biologis. Air
permukaan
umumnya mengandung zat-zat yang harus dihilangkan sebelum dijadikan air
minum. Mikroorganisme seperti jamur dan bakteri dengan mudah dapat
mengkontaminasinya. Belum lagi seiring perkembangan zaman, industri berkembang
dengan pesat. Banyak industri yang memiliki kesadaran yang kurang mengenai
lingkungan. Mereka membuang limbah ke perairan. Akibatnya terjadi pencemaran
pada air meskipun kadang tidak tampak. Air
tanah juga tidak selamanya bersih. Air
yang kita gunakan sering kali berbau atau berasa. Ada kalanya air
yang tampak bersih, tidak berasa dan tidak berbau namun dapat menyebabkan
dinding tempat air menjadi hitam. Hal tersebut
menunjukkkan bahwa air yang sering
kita gunakan tidak bersih.
Air yang kita minum merupakan salah
satu yang mempengaruhi kesehatan tubuh kita. Banyak penyakit yang berasal dari air
minum. Menurut Yuliastuti (2011), Penyakit yang dapat timbul dari masalah air
antara lain kolera, hepatitis, polymearitis, typoid, disentrin trachoma,
scabies, yellow fever, dan penyakit cacingan. Diare dan demam juga dapat
ditimbulkan oleh air yang terkontaminasi oleh
mikroorganisme. Masalah air
juga dapat menimbulkan efek yang besar seperti kasus Minamata yang terjadi
akibat masyarakat Minamata mengkonsumsi air yang tercemar logam berat.
Sebagian
besar tubuh kita tersusun dari air
sehingga air yang kita minum harus benar-benar
aman serta memenuhi persyaratan kimiawi, fisik dan biologis. Kita harus dapat
memilih sumber air yang akan digunakan sebagai air
minum dan perlu menerapkan metode untuk mengolahnya dengan baik. Masyarakat
pada umumnya lebih suka mengolah air
hanya dengan pemanasan atau cukup dengan membeli air
isi ulang tanpa pengolahan. Untuk kriteria air
tertentu, pemanasan saja sudah cukup. Pemanasan dapat menghilangkan kesadahan
sementara dan dapat membunuh mikroorganisme penyebab penyakit. Namun untuk
parameter fisik dan kimiawi masih belum tertangani. Untuk pembelian air
minum isi ulangmungkin pilihan yang lebih baik. Dalam proses isi ulang, air
dilewatkan sinar ultra violet yang dapat membunuh mikroorganisme. Selanjutnya air
dilewatkan pada filter berbagai ukuran. Di dalam proses isi ulang juga
digunakan karbon aktif dan silika yang berfungsi untuk menyerap kontaminan,
seperti logam berat dan zat warna. Tetapi opsi ini juga perlu dipertimbangkan.
Menurut penelitian, satu dari tiga sample air isi ulang mengandung bakteri Salmonella thypii yang dapat
menyebabkan demam tifoid.
Alternatif terbaru adalah dengan menggunakan pureit. Pureit adalah alat pemurni air (water
purifier) yang diproduksi oleh PT Unilever. Pureit dapat membunuh mikroorganisme
penyebab penyakit. Alat dengan teknologi canggih dan modern ini juga
menghilangkan kotoran dalam air
sehingga air yang dihasilkan
bersih, tidak berasa dan tidak berbau. Air yang
dihasilkan oleh alat ini aman dan sehat untuk langsung diminum.
1. Tahap 1
Pada tahap ini air dilewatkan pada mikrofilter untuk menghilangkan
semua zat-zat kontaminan yangterlihat.
2. Tahap 2
Pada tahap ini air dilewatkan pada karbon aktif. Karbon aktif adalah
karbon yang memiliki banyak pori dan sudah diaktifkan. Bahan ini dapat menyerap logam berat, pestisida dan parasit
berbahaya.
3. Tahap 3
Air dilewatkan prosesor pembunuh kuman sehingga air bebas bakteri dan virus berbahaya yang dapat
menimbulkan penyakit.
4. Tahap 4
Pada tahap ini air dilewatkan perangkat penjernih untuk menghasilkan air yang jernih, tidak berbau, dengan rasa yang alami.
Pureit adalah
solusi yang aman, sehat, praktis
dan ekonomis. Pureit tidak
memerlukan listrik. Tak perlu memakan waktu untuk merebus air. Tak perlu angkat junjung galon. Tak perlu keluarkan
uang untuk isi ulang. Tak perlu takut akan sakit. Tak perlu khawatir kekurangan
air minum.
Daftar Pustaka
Blogpureit.
(2012, November 22). Tentang Pureit.Diunduh Desember 27, 2012, dari
Official Blog Contest Pureit: http://lombablogpureit.blogdetik.com/
Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum. 2010. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Sandra,
Christyana dan Lilis Sulistyorini. 2003. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN
KONSUMEN AIR MINUM ISI ULANG DENGAN PENYAKIT DIARE. Surabaya: Universitas
Airlangga.
Yuliastuti, Dian. (2011, September 7). 30 Penyakit Ini Akibat Krisis
Air Bersih. Dipetik Desember 27, 2012, dari Tempo: http://www.tempo.co.
No comments:
Post a Comment