DASAR TEORI
Phosphat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortophosphat, poli-phosphat dan phosphat-organis. Phosphat-organis adalah P yang terikat dengan senyawa-senyawa organis sehingga tidak berada dalam larutan secara terlepas. Dalam air alam atau buangan, fosfor P yang terlepas dan senyawa P hampir tidak ditemui.
Setiap senyawa phosphat tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme dalam air. Dalam air limbah senyawa phosphat dapat berasal dari limbah penduduk, industri dan pertanian. Di daerah pertanian ortophosphat berasal dari bahan pupuk, yang masuk ke dalam sungai melalui drainse dan aliran air hujan. Poliphosphat dapat memasuki sungai melalui air buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan detergen yang mengandung phosphat seperti industri pencucian, industri logam dan sebagainya. Phosphat organis terdapat dalam air buangan penduduk (tinja) dan sisa makanan. Phosphat organis dapat pula terjadi dari ortophosphat yang terlarut melalui proses biologis karena baik bakteri maupun tanaman menyerap phosphat bagi pertumbuhannya. Bermacam-macam jenis phosphat juga dipakai untuk pengolahan anti-karat dan anti-kerak pada pemanas air.
Bila kadar phosphat pada air alam sangat rendah, pertumbuhan tanaman dan ganggang akan terhalang, keadaan ini dinamakan oligotrop. Bila kadar phosphat serta nutrient lainnya tinggi, pertumbuhan tanaman dan ganggang tidak terbatas lagi, sehingga tanaman tersebut dapat menghabiskan oksigen dalam sungai atau kolam pada malam hari atau bila tanaman tersebut mati dan dalam keadaan sedang dicerna.
Berdasarkan ikatan kimia, senyawa phosphat dibedakan menjadi ortophosphat, poliphosphat, dan phosphat-organis. Sedangkan klasifikasi penting lain berdasarkan sifat fisis adalah phosphat terlarut, phosphat tersuspensi dan phosphat total. Phosphat terlarut dipisahkanoleh filter membrane dan phosphat total adalah jumlah phosphat terlarut dan tidak terlarut. Karena perbedaan antara terlarut/tersuspensi tergantung dari penyaringan, definisi tersebut sebenarnya kurang tepat. Istilah yang seharusnya adalah phosphat yang lolos saringan dan tidak lolos saringan. Namun, karena istilah tersebut agak panjang dalam bahasa Indonesia, maka kata terlarut/tersuspensi akan digunakan disini.
Pemilihan senyawa phosphat yang akan dianalisa tergantung dari keperluan pemeriksaan dan keadaan badan air. Untuk sample air alam yang jernih dan diperlukan untuk pemanfaatan tertentu, mungkin hanya diperlukan pemeriksaan phosphat total terlarut dan ortophosphat terlarut. Sedangkan badan air yang telah dicemari oleh buangan industri, penduduk atau pertanian, memerlukan pemeriksaan phosphat lebih lanjut sesuai dengan maksud studi. Peranan unsure phospat dalam obyek studi harus ditinjau dari segi teoretis, sebelum program pengambilan dan analisa sample dimulai. Pada umumnya unsur phosphat yang tersuspensi tidak mempunyai peranan tersendiri, hingga analisa unsur itu secara terpisah jarang diperlukan.
PRINSIP ANALISA
Penyaringan Pendahuluan:
Penyaringan pendahuluan dilakukan untuk dapat membedakan antara phosphat total dan phosphat terlarut. Sebagai saringan digunakan filter membrane, bila sample sulit disaring karena sangat keruh, maka sample dapat disaring dahulu pada saringan kasar terbuat dari gelas-fiber baru kemudian disaring lagi dengan filter membrane.
Hidrolisa Pendahuluan: Analisa Poliphosphat
Bila sample dipanaskan dalam suasana asam, maka akan dihidrolisa semua menjadi ortophosphat. Setelah hidrolisa maka jumlah ortophosphat ditentukan sesuai prosedur yang diuraikan. Jumlah poliphosphat adalah perbedaan jumlah ortophosphat pada sample yang didapatkan setelah pengolahan hidrolisa dalam suasana asam dan ortophosphat pada sample tanpa hidrolisa.
Peleburan Pendahuluan: Analisa Phosphat-total
Phosphat total adalah semua zat ortophosphat, poliphosphat baik yang terlarut maupun yang tersuspensi, baik yang inorganic maupun yang terikat dalam senyawa organis. Untuk melepas phosphat dari senyawa organis maka diperlukan proses peleburan dengan asam serta reaksi oksidasi. Metoda peleburan dengan persulfat sebagai oksidan lain juga ada. Setelah peleburan semua phosphat dan phosphat yang telah menjadi ortophosphat dapat ditentukan dengan metoda asorbik. Peleburan pada umumnya mempunyai ketepatan yang baik sehingga tidak mempengaruhi hasil analisa ortophosphat.
Analisa Ortophosphat
Amonium molibdat dan kalium antimoniltartrat bereaksi dalam suasana asam dengan ortophosphat hingga membentuk asam fosfomolibdik. Asam fosfomolibdik tersebut kemudian direduksi oleh asamasorbik sampai menjadi moden biru. Warna ini sebanding dengan konsentrasi fosfor.
PERALATAN
- Tissue
- Spektrofotometri
- Stopwatch
- Tabung reaksi
- Push ball
- Laboratory film
- Pipette volume
- Kufet
REAGEN
- Sample (Limbah Rumah Sakit)
- Phosphat test
PROSEDUR
- Masukkan sample sebanyak 5 ml ke dalam tabung reaksi
- Tambah reagen 1 sebanyak 5 tetes, kemudian campur
- Tambah reagen 2 sebanyak 1 sendok, kemudian campur sampai larut
- Setelah itu tunggulah sampai 5 menit
- Kemudian masukkan sample dari tabung reaksi ke dalam kufet
- Bacalah menggunakan spektrofotometri
No comments:
Post a Comment